
Akerina : Lestarikan PG Bagi Generasi Ke Generasi Sampai Akhir Hayat
Ambon,MalukuBersatu.Com,-Ketua panitia Pemanasan Gandong (PG) , Timotius Akerina sebut, gelar kegiatan besar ini untuk sampaikan ke generasi agar lestarikan moment sejarah ini sampai akhir hayat. Selanjutnya dikatakan, setelah selesai acara adat yang berlangsung pada Selasa (18/03/25) wakili dua negeri beta menyatakan. Sangat bersyukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa kegiatan utama Pemanasan Gandong antara kaka-adik (Rumahkay-Rutong) acara inti boleh terlaksana dengan baik.
Itu bukan karena kuat dan hebatnya panitia pada dua negeri maupun masyarakat tapi karena kemurahan Allah.Kegiatan Pemanasan Gandong merupakan acara adat dua saudara yang dibuat setiap lima tahun sekali. Tetapi bukan berarti setiap lima tahun baru katong jumpa, setiap tahun ada syukuran diantara kita. Lanjutnya ditetapkan setiap lima tahun itu sudah merupakan keputusan bersama yang jatuhnya pada (18/03). Yang merupakan suatu penghargaan katong kepada para leluhur/moyang- moyang.
Tujuannya untuk bagaimana mengingatkan katong samua terutama generasi penerus Amaloporisa untuk mengetahui hubungan gandong saudara. Yang tidak boleh dipisahkan atau dilupakan harus dijaga dan dilestarikan seperti yang dong para leluhur biking. "Jadi pemanasan gandong sudah mulai dilaksanakan dan acara masih terus berlangsung sampai pada (21/03/25)", tuturnya
Lanjut mantan Pj Bupati SBB itu, soal panas gandong, sudah dibicarakan sejak tahun 1939 dan mulai terlaksana pertama kali itu ditahun 1941. Sehingga Indonesia belum merdeka lagi, Rumahkay-Rutong sudah melakukan acara ritual adat para leluhur/moyang yang hari ini katong biking akang di negeri Rumahkay. Dan ini sesuatu yang luar biasa menjadi budaya juga merupakan aset-kebudayaan Seram Bagian Barat, kota Ambon, Maluku dan Indonesia.
Oleh karena itu panitia dan masyadakat sangat merasa senang bangga yang luar biasa. Mengapa sebab acara Pemanasan Gandong dalam sejarah kami dihari ini sekali lagi luar biasa. Sebab hadir langsung Gubernur Maluku bersama Wakil Gubernur beserta rombongan. Bupati- Wakil Bupati beserta rombongan dan dihadiri juga oleh seluruh masyarakat Rutong-Rumahkay dari seluruh belahan bumi.
Untuk Indonesia dari berbagai Propinsi sedangkan dari luar negeri ada dari Inggris, Jerman, Amerika, Belanda dan lainnya. Semua orang satu gandong bakumpul untuk menyaksikan budaya Rumahkay-Rutong yang sudah dideklarasikan sudah diwakafkan dari moyang-moyang untuk anak cucu. Olehnya sebagai panitia katong bangga hingga kelelahan boleh terobati.
Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah provinsi Maluku yang telah memberikan kontribusi. Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang memberikan kontribusi dukungan yang luar biasa. Hingga pelaksanaan adat Pemanasan Gandong Rumahkay-Rutong yang ini bukan Pela tapi Gandong boleh terlaksana diluar apa yang katong panitia pikirkan tetapi itu semua Allah sediakan.
Acara kita tidak hanya di upacara adat saja, tetapi masih sampai tiga hari kedepan, dan pada Rabu (19/03/25) ada acara duduk bacarita dua orang saudara. Acara tersebut dikemas sesuai keadaan kedaerahan yang nanti hadir bacarita deng katong yaitu. Walikota Ambon Bodewin Wattimena, Ketua DPRD kota Ambon Maurits Tamaela dan beberapa anak negeri.
Kita coba cari tahu bagaimana saling tukar informasi, tukar ilmu tentang kembangkan kebudayaan, parawisata, UMKM. Ditambahkan pada kegiatan itu hadir unsur dari pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat Bupati, Wakil Bupati, OPD terkait. Bahkan juga ada yang kami undang tokoh-tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh agama yang akan ikut meriahkan dialog secara bersama-sama.
Untuk bagaimana Rumahkay-Rutong ke depan yang miliki adat istiadat yang sangat sakral dan mendunia dapat dikembangkan dari berbagai aspek. Sekarang ini ada bakumpul dalam negeri 4000 orang yang bersuka cita datang, mari sama-sama katong duduk bacarita. Sembari tambahkan jumlah yang sangat besar itu semua ditempatkan pada rumah masyarakat termasuk wartawan.
Sembari tambahkan kegiatan terus berlangsung ada pameran dan pagelaran seni ditampilkan dua negeri. Untuk bagaimana anak-anak muda tampilkan mereka punya karya-karya seni baik itu tarian, lagu serta lukisan dan lainnya. Dari semua rangkaian acara ditutup pada (20/03/25) dengan malam badonci dan dendang. Besok pagi gandong kakak antar gandong adik pulang ke kampung. Itu agenda pemanasan gandong Rumahkay- Rutong di tahun 2025.
Terima kasih semua boleh menikmati acara panas gandong yang sudah disiapkan oleh para leluhur sejak dulu kala. Dan sekarang ini kami terus lestarikan sampai akhir hayat hidup harus tetap dijaga oleh generasi ke generasi. Karena ini aset yang tidak boleh dilupakan dan tidak boleh ditinggalkan terima kasih. (MB-01)
Belum Ada Komentar