LAWALATTA : PIMPINAN MALUKU BERI MOTIVASI KEBUDAYAAN MALUKU TERUS DIPERKENALKAN KE GENERASI MUDA
Ambon,MalukuBersatu.Com,-Kepala UPTD Museum Siwalima Darwin Y Lawalatta menyatakan, Hut Museum Siwalima (MS) yang ke-50 merupakan ulang tahun emas. hal itu disebut saat diberikan kesempatan sampaikan sekapur sirih. Lanjutnya, sebagai orang yang dipercayakan oleh pimpinan dalam hal ini Gubernur Murad Ismail dan Kadis DR Ir Insun Sangadji M.Si ada dilingkup UPTD Museum Siwalima. Dirinyanya terus jalankan tanggungjawab yang untuk kembangkan MS. Dengan jaga dan lestarikan kebudayaan Maluku baik itu peninggalan sejarah maupun musik tradisional Maluku.
"Masuk usia ke-50 suatu era baru yang mesti kita kerjakan dengan demikian kami bersyukur pada Rabu (08/11/23) SM boleh ada pada usia setengah abad. Untuk itu sebagai yang dipercayakan saya menyampaikan ungkapan hati kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Maluku yang sudah berikan perhatian penuh terhadap perkembangan MS. Beta menyapa bapa/ibu purnabakti yang sangat dihormati, Staf MS dan undangan serta hadirin yang berbahagia. Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa kami semua berkumpul di MS pun mengikuti acara ulang tahun emas Museum Siwalima", tuturnya
Setengah abad menyimak sejarah perjalanan panjang tanah Maluku, MS telah menjadi perlindungan dan cerita-cerita berharga menggali dan menyimpan warisan budaya Maluku. Hut ke-50 menjadikan waktu untuk merenung, mengenang dan bersyukur atas dedikasi semua yang turut serta jadikan MS sebagai jendela kekayaan sejarah dan budaya kita. Bersama Museum Siwalima (MS) kita telah menjelajahi jejak sejarah dan kehidupan masyarakat Maluku, menghidupkan kembali kisah-kisah yang terkubur.
Dan kini kita terus berjalan melintasi perjalanan unik kita sebagai suatu keluarga besar Maluku, bersamaan Hut dibuat festival musik tradisional sebagai harmoni warisan Maluku. Dengan bangga dan penuh semangat acara festival dihadirkan usung tema "lestarikan musik tradisional dan Maluku". Untuk diresapi harmoni alat musik tradisional menciptkankan atmosfer yang kaya akan kekayaan keindahan budaya kita. "Pada festival ini generasi muda Maluku diajak untuk pahami, hargai musik tradisional Maluku sebagai peningalan sejarah.
Kegiatan besar ini akan menjadi panggung bagi pelaku musik lokal bersinar untuk memperkaya warisan musik kita. Sebab hal itu jelas ciptakan masa depan karena yang dibuat ini bukan hanya tentan masa glalu tetapi menghadirkan cahaya baru bagi masa depan. Dimana pelaku musik lokal dapat bersatu ciptakan peluang ekonomi dan memajukan kekayaan budaya Maluku. Dengan ini kami mengajak seluruh masyarakat Maluku ikut serta bersatu bersa membagikan kebahagiaan dan melestarikan kekayaan musikal tradisional dibumi Raja-raja.
Hut ke-50 dan festival musik tradisional adalah menyatuhkan kehidupan dan keberagaman sebuah panggilan untuk kita semua. Agar tetap bersatu dalam cinta terhadap budaya dan tanah air, mengakhiri rasa hati Lawalata kembali sampaikan trimakasuih kepada Gubernur Maluku bersama bunda Widya Pratiwi Murad, Kadis DR Ir Insun Sangadji M.Si, Sekretais Dinas Husen Mandati. Seluruh staf, relawan dan mitra yang selalu berjuang bersama-sama untuk jadikan MS sebagai tempat berharga bagi masyarakat Maluku. Lawalatra ajak mari kita jadikan perayaan ini sebagai tonggak sejarah yang tak terlupakan, dan memperkaya perjalanan budaya.
Sementara itu panitia pelaksana, ibu Kiriwenno turut menambahkan, Museum Siwalima kini memasuki babak baru yang adalah sebuah cerita panjang sejarah Maluku. Di Hut ke-50 bersamaan buat festival dengan tema "lestarikan musik tradisi daerah Maluku" kita sama-sama merasakan perjalanan panjangnya sebagai penjaga narasi dan warisan budaya Maluku. Dalam perjalanan setengah abad kita hadir untuk saksikan cahaya kehidupan dan bersama sama-sama meneruskan cerita yang diabadikan.
Sebutnya festival menjadi sarana untuk mengabadikan daerah Maluku yang tidak pernahulakan warisan nenek moyang. Hingga mengundang masyarakat bersatu dalam kecintaan terhadap warisan nenek moyang oleh sebab itu dengan tema yang diusung kita terus berjaya dan qda dalam payung tempat berteduh Pancasila dan UUD 1945. Selanjutksn MS turut peroleh dana alokasi khusus lestarikan budaya dengan tujuan kita terus melestarikan budaya dan musik tradisional. Dengan tunjukankan melodi-melodi klasik yang khususkan misi klasis yang diteruskan dari generasi ke generasi.
Agar tidak terjadi kepunahan dengan terus bangun kolaborasi bersama jaringan musik tradisional, antar seniman, komunitas serta pihak terkait. Kita buka pintu bagi pertukaran budaya untuk menginspirasi generasi muda supaya tertarik dan terlibat pada tradisi musik tradisional. Peserta yang ikut kegiatan ini sebanyak 15 sangar di kota Ambon, berlangsung di Museum Siwalina Taman Makmur.(Mb-01)
Belum Ada Komentar