
Kepsek : SMP N 19 Ambon Sesuai Kuota SPMB Berjumlah 320 Diterima 288
Ambon, MalukuBersatu.Com,-Kepala Sekolah SMP Negeri 19 Ambon, yang dipimpin Novi Gaspersz pada Selasa (24/06/25) kepada media ini diruangannya menuturkan. Untuk SMP yang dipimpinnya pada tahun ajaran baru (2025-2026), sesuai juknis yang diturunkan dari Pemerintah Kota Ambon. Melalui Dinas Pendidikan Kota Ambon, Kuota yang diberikan bagi sekolah kami berjumlah 320 murid.
Dan sistim penerimaan murid baru (SLMB) telah berjalan sesuai dengan ketentuannya. Tetapi sesuai dengan perkembangan Sistim Penerimaan Murid Baru, sampai dengan (13/06/25). Murid SD yang mendaftar untuk mengikuti test berstandar sebanyak 268 dan itu kami telah laporkan ke dinas. Setelah tes berstandar yang berlangsung pada (14/06/25) ada pendaftaran ulang.
Dan kami membuka lagi untuk memenuhi kuota 320, didapatkan penambahan sebanyak 288 murid hingga telah memenuhi 9 ruang kelas. Dan tidak ada lagi murid yang daftar dalam jumlah besar jadi kita tutup Sistim Penerimaan Murid Baru pada posisi 288 murid. Sembari tambahkan dari penutupan sampai hari ini hanya ada satu dua siswa yang masih mendaftar maka kami arahkan kesekolah lain.
Saat ditanyakan seandainya kedepan ada lagi anak yang ingin masuk apakah masih diterima. "Jumlah 288 kita telah laporkan ke Dinas Pendidikan Kota Ambon hingga tidak lagi ada penerimaaan", tuturnya. Sembari tambahkan masih ada sekolah lain yang butuh siswa baru dan kami sarankan kepada yang mendaftar dan lokasi tinggal di Air Salibar, kudamati daftar ke SMP 17 Ambon.
Karena sonasi tempat tinggal mereka berdekatan dengan SMP Negeri 17 Ambon. Waktu dimintakan harapan dari ibu Kepsek yang akrab dengan pers itu, dirinya katakan. Pasti harapan semua kepsek sama, ketika Dinas dan Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah. Sudah arahkan untuk semua proses penerimaan hanya melalui satu pintu.
itu berarti sekolah-sekolah yang memang punya Kuota pendaftar sudah sesuai maka harus tutup, agar siswa yang tidak terdaftar dalam sistim mereka dapat mencari sekolah yang sesuai sonasi. Berdasarksn tempat tinggal, karena kenapa lebih banyak murid yang tidak sesuai sonasi ingin sekolah pada sekolah tertentu. Dicontohkan, pengalaman tahun kemarin PLS sudah berlangsung.
Tetapi ada sekolah yang buka maka anak anak pindah ke sekolah tersebut, inikan menganggu seharusnya perlu jadi perhatikan. Sebab telah ditetapkan dalam juknis semua mesti satu pintu dan proses penerimaan secara on line. "Kiranya cara seperti jangan terjadi lagi, kita taat aturan agar proses Pendidikan di kota Ambon dapat berjalan baik", harapnya.
Belum Ada Komentar