Kolaborasi Pemprov & BI Menjadikan Rakorda Sangat Berarti Jelang Nataru
AMBON,MALUKUBERSATU.COM,- pertemuan diakhir tahun oleh pemerintah daerah yang ditangani bagian investasi. Dipimpin Ka Biro Ony Sumeru bekerja sama dengan Jantir Perwakilan Bank Indonesia yang dipimpin Muhamad Latief. Berlangsung penuh semarak di Seuss-Belhotel Ambon pada Selasa (25/11/25). Menghadirkan Kepala OJK Maluku Andi Yusuf selain itu plg Sekda Propinsi Maluku Kasrul Selang dan pembicara yang hadir dari pusat.

Dikesempatan itu, Kepala Bank Indonesia Provinsi Maluku, Muhammad Latief, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor. Agar sama-sama dapat memantau dan menjaga stabilitas harga serta lebih dari itu untuk mendorong percepatan digitalisasi daerah. Terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang sudah diambang pintu.

Lanjutya rapat koordinasi daerah ini sangat penting, mengingat potensi meningkatnya tekanan inflasi akibat naiknya permintaan pangan, transportasi, dan energi. Sembari menyoroti tantangan geografis Maluku sebagai wilayah kepulauan yang rawan hambatan distribusi barang. Keberbagai daerah pada 11 Kabupaten/Kota. Dikesempatan itu Latief yang sangat akrab dengan wartawan merekomendasikan sejumlah langkah konkret seperti.

Operasi pasar, optimalisasi cadangan pangan, sidak pasar, serta pemantauan ketat neraca pangan. Sebab sangat penting untuk dapat pengendalian ekspektasi masyarakat agar tidak terjadi panic buying. Sebutnya, “Inflasi Maluku pada Oktober 2025 tercatat 0,05%, lebih rendah dari bulan sebelumnya. Namun sejumlah komoditas seperti beras, cabai, dan emas masih perlu diwaspadai,” ujarnya.
Latief turut memaparkan perkembangan digitalisasi melalui Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) yang menunjukkan peningkatan signifikan. BI mendorong seluruh pemda memperluas penggunaan QRIS dan sistem pembayaran digital untuk memperkuat transparansi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sementara itu Plh Sekda Maluku, Kasrul Selang dalam menyampaikan sambutan Gubernur menuturkan.

Gubernur mohon maaf tidak sempat hadir sebab mendampingi gi Menteri Dalam Negeri ke Banda, namun beliau berikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Rakorda. Beliau menyatakan Rakorda menjadi momentum memperkuat kebijakan stabilisasi harga dan inovasi layanan digital. Selain itu disoroti perlunya kesiapsiagaan menghadapi lonjakan permintaan menjelang HBKN. Serta memastikan pasokan dan distribusi berjalan lancar agar tidak resahkan masyarakat.

"Selang menegaskan ketersediaan pangan Maluku aman hingga dua bulan ke depan, namun informasi harga dan stok harus terus disampaikan secara terbuka kepada masyarakat untuk menjaga psikologi pasar", tandasnya. “Kita harus merumuskan solusi yang langsung bisa diimplementasikan. Sinergi TPID dan TP2DD menjadi garda terdepan menjaga stabilitas ekonomi daerah,” imbuh Kasrul.

Selanjutnya kegiatan berlangsung dengan dialog yang dipimpin Ka Biro Investasi Ony Sumeru dan kegiatan berlangsung sangat penuh pro aktif dari para peserta dari seluruh Kabupaten/Kota. Kegiatan ini digelar oleh Pemerintah Provinsi Maluku bekerja sama dengan GPIP, Bank Indonesia, dan P2DD sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan sekaligus mempercepat digitalisasi daerah sebab sampai kini masih ada empat daerah yang belum digital.(MB-01)
Indonesia
English
Belum Ada Komentar