Maspaitella : Negeri Rutong Miliki Tradisi Cuci Negeri Sementara Berlangsung Disebut Maunu

Ambon, MalukuBersatu. Com,-Setiap negeri di Maluku merupakan negeri adat yang miliki tradisi/ritual sesuai dengan bekeradaan masing-masing negeri. Seperti halnya Negeri Rutong yang kini dipimpin Reza Valdo Maspaitella miliki tradisi yang disebut cuci negeri dengan sebutan Maunu. Kepada media Latupati, Senin (30/12/24) Raja menyatakan, tradisi ini telah ada sejak dulu yang dijalankan para leluhur namun hal itu sempat terhenti.

Dan kini kembali dihidupkan sebab miliki sesuatu yang sakral, mesti diketahui generasi ke generasi. Hingga sebagai pimpinan di negeri Rutong, beta merasa sangat perlu menghidupkannya. Tujuan mulia untuk membersihkan segala sesuatu yang dirasakan tidak baik jadi baik. Dan sudah sejak beberapa hari Negeri Rutong lakukan prosesi sampai dengan puncaknya pada (31/12/24), kita lakukan pencucian negeri.

Raja sebagai pimpinan tertinggi kepada pers menjelaskan, awal proses pembersihan atau pencucian bukan hanya bagi negeri saja. Tetapi juga situs-situs adat yang ada, lebih lagi terutama kepada masyarakat bagaimana dapat membersihkan/ menyucikan diri. Dalam konteks bersihkan hati, dimana antara sesama tidak boleh ada dendam, satu dengan lain saling memaafkan. Sebelum kita menyelesaikan hubungan dengan Tuhan.

Dan kemudian setelah itu berlanjut pada (31/12/24) prosesinya setiap soa-soa dengan anak-anak semua menuju ke Baileo untuk mengawali ritual maunu/pembersihan. Jam 24.00 WIT air disiapkan untuk membersihkan situs-situs adat ataupun Negeri, tuan tanah akan melakukan ritualnya. Mulai dari Baileo menuju ke mata air yang kita sebut dengan air perempuan atau air wanita.

Sebelum prosesi pengambilan air diawali doa mohon restu dari leluhur untuk prosesnya dapat berjalan sesuai yang kita semua inginkan. Selanjutnya air yang diambil diletakkan dalam Baileo untuk siap digunakan. Setelah proses berjalan maka ada beberapa hal yang terjadi antara lain adalah.Pembersihan situs-situs adat, perbaikan jika itu perlu pada lingkungan di Baileo.

Tujuannya supaya perbaikan terjadi, tapi bukan hanya memperbaiki pada situs namun seluruh masyarakat Negeri Rutong mesti lakukan proses pembersihan diri. Acara akan berlangsung jam 19.00 yang diawali dengan ibadah bersama seluruh masyarakat dalam nuansa hitam. Kemudian pada jam 23.00 WIT ritual untuk menutup tahun dan membuka tahun, dimulai dari Baileo.

Menuju Gereja berdoa bersama sebagai ungkapsn syukur kepada Sang Pencipta penutupan tahun dan pembukaan tahun. Memohon Tuhan Yang Maha Kuasa bersihkan negeri ini dan masyarakat dari berbagai hal yang tidak benar ditahun kemarin dan mengiringi kita masuk tahun baru penuh kesucian untuk secara bersama-sama berkarya bangun negeri Rutong. (MB-01)