
OJK : Harap Ambon Jadi Model inklusi Keuangan Berkelanjutan di kawasan Intim
OJK : Harap Ambon Jadi Model inklusi Keuangan Berkelanjutan di kawasan Intim
Ambon, Maluku Bersatu.Com,-Otoritas Jasa Keuangan Propinsi Maluku yang kini di pimpin Andi Muhammad Yusuf, sangat miliki perhatian penuh dan sangat bertanggungjawab. Terhadap inklusi keuangan di Maluku/kota Ambon. Dengan jabatan sebagai Pengarah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Ambon OJK benar-benar sangat serius. Itu disampaikan Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena
Sebutnya sangat merasa terbantukan dengan kerja OJK, karena sangat komitmen dalah persoalan Keuangan. Disampaikan pekan kemarin OJK menyampaikan bahwa percepatan inklusi keuangan telah menjadi agenda strategis nasional. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 dan RPJMN 2025–2029. Dimana target inklusi keuangan ditetapkan sebesar 91 persen pada 2025.
Dan 93 persen pada 2029, terus naik 98 persen pada 2045, "TPAKD berfungsi sebagai forum koordinasi pelaksanaan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) di daerah. Saat ini, TPAKD telah terbentuk di 552 wilayah di Indonesia,"jelas Andi. Dalam Rapat Pleno TPAKD Kota Ambon Tahun 2025 belum lama ini. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan SNKI, OJK dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Mengembangkan Indeks Akses Keuangan Daerah (IKAD) yang mengukur capaian inklusi melalui tiga dimensi: penggunaan, ketersediaan, dan kedalaman layanan keuangan. Andi Muhamad dalam menyampaikan materi turut menyinggung kinerja ekonomi Kota Ambon. Yang terus menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2024 dimana Ekonomi kota ini tumbuh 5,96 persen, dan kembali tumbuh 5,25 persen pada triwulan I 2025.
Melampaui pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku maupun nasional. Disusun lain kinerja industri jasa keuangan juga menunjukkan pertumbuhan stabil.Dengan total penyaluran kredit mencapai Rp10,87 triliun per Mei 2025, tumbuh 4,82 persen secara tahunan (year-on-year). Rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat 2,45 persen dan LDR berada pada level optimal 102,47 persen. Selanjutnya rasio kredit terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Ambon masih berada di angka 54,81 persen.
Yang menurut OJK mengindikasikan ruang besar untuk perluasan pembiayaan, khususnya untuk UMKM, sektor kreatif, serta pelaku usaha perempuan dan penyandang disabilitas."Dengan sinergi antara pemerintah daerah, OJK, dan pelaku industri keuangan, untuk itu Ambon diharapkan dapat menjadi model inklusi keuangan berkelanjutan di kawasan timur Indonesia (Intim) dan memberi kontribusi nyata menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.(MB-01)
Belum Ada Komentar