
RAJA RUTONG : MERUPAKAN SUATU KEHORMATAN PARA PIMPINAN HADIR SAKSIKAN PANAS GANDONG DI RUMAHKAY
mbon,MalukuBersatu.Com,-Raja Negeri Rutong Reza Valdo Maspaitella, berkesempatan berikan sekapur sirih pada acara adat "Panas Gandong". Yang berlangsung di Baeleo Rumahkay, hari ini Selasa (18/03/25) di hadapan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath, Bupati dan Wakil Bupati SBB, Forkopimda, OPD Propinsi SBB. Para tua adat, tuan tanah dan basudara kaka dan Adik.
Beta seng sapa satu habis satu lai, puji syukur katong panjatkan ke Tuhan Yang Maha Kuasa, boleh baku dapa disini untuk melaksanakan adat gandong kaka dan gandong adik. Pa Gubernur yang katong semua cinta, acara ini merupakan suatu kehormatan yang sangat besar. Bagi katong samua sebagai masyarakat adat atas perhatian pemerintah propinsi Maluku dan kabupaten Seram Bagian Barat.
Beta bersama masyarakat adat Rumahkay dan Rutong sangat berbahagia dan Beta boleh cerita secara singkat hadirnya panas gandong. Yaitu diabad ke-IX leluhur/moyang dari Rumahkay tiga orang berlayar dan terdampar dinegeri Rutong. Mereka kalau itu gunakan gosepa dan ketiga bermarga Kakerisa, Corputty dan Atapary.
Dimana dari pertemuan pertalian darah itu hingga dari Kakerisa menjadi Maspaitella, Corputty jadi Talahatu dan Atapary jadi Lelepary. Perjumpaan tidak disangka itu maka pada tahun 1939 kedua raja menyepakati bangun hidup persaudaraan.
Untuk anak cucu dimasa datang bisa mengetahui asal usul menyatuhnya negeri ini untuk bisa dilestarikan budaya kedua negeri. Hingga ditetapkan setiap (18/03/25/) diselenggarakan panas gandong dan diatur setiap lima tahun sekali panas gandong diselenggarakan. Sembari tambahkan awal dimulai panas gandong ditahun 1941.
Sambil tambahkan, ditahun 2000 telah berlangsung di Negeri Rutong dan tahun 2025 ini giliran di Rumahkay gandong kaka. Sebagai kaka-adik ini merupakan suatu peristiwa yang sangat khusus dan special serta penuh kesakralan. Pagi tadi saat matahari terbit sebagai Raja, beta merasa terharu melihat bagaimana gandong kaka menunggu gandong adik.
Hingga terbayang diabad IX ketika moyang moyang dari Rumahkay menyatu dengan moyang Rutong, sesuatu yang punya arti bagi kami sekarang ini. Sebab telah merupakan suatu bentuk kekayaan Maluku, kebudayaan inilah merupakan wujud bagaimana propinsi Maluku menghargai benar benar adat istiadat.
Beta tahu Pa Gubernur dan semua juga sebagai anak negeri yang tumbuh besar di Maluku, dan benar benar bisa merasakan bagaimana hidup dalam lingkingan adat. Beta amat sangat bangga jadi anak adat dari bumi Maluku. Selain itu penuh sukacita kegiatan yang penuh kesakralan ini sangat dihargai oleh Gubernur dan Wakil Gubernur bersama rombongan dari Propinsi Maluku. Dan juga Bupati dan Wakil Bupati beserta rombongan dari SBB.
Pimpinan seperti begini akan bisa jadi sombar untuk katorang masyarakat adat di Maluku dan bersama-sama masyarakat katong dukung untuk jadi disampaikan 10 tahun, kedepan begitu pula dengan pimpinan SBB. Kiranya dengan acara ini dapat menjadi Katong menghargai adat istiadat Maluku. Dengan acara adat ini, Beta berharap di Baeleo ini merupakan awal kebangkitan masyarakat adat di Maluku yang Katong samua cintai.
Dan ingat satu hal yang Beta mau pesan buat katong terutama generasi penerus baik itu negeri Rumahkay-Rutong maupun di seluruh bumi Maluku. Katorang harus bangga jadi orang Maluku, miliki adat istiadat/kebudayaan yang tidak kalah dari Propinsi lain. Kekayaan alam yang melimpah serta dari para leluhur sudah tanamkan hidup Basudara laeng sayang laeng.
(MB-01)
Belum Ada Komentar