TOMAGOLA KECEWA TINDAKAN KETUA DPD TERKAIT SURAT PEMECATAN SIAP KETEMU AHY

Ambon,MalukuBersatu.Com,-Pesta Demokrasi tahun 2024 sudah semakin gencar dan jadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia termasuk Maluku. Dikarenakan telah melakukan pendaftaran para kandidat dari berbagai partai politik. Terkait hal itu pada Kamis, (05/11/2023), pasca diberhentikanya Tomagola sebagai Ketua DPC Malteng dari Partai Demokrat. SK yang diserahkan ketua PDP kepada yang bersangkutan, hingga saat sudah di Malteng Tomogola akan melakukan jumpa pers. Yang berlokasi di Cafe Saraba Masohi, dikarenakan kecewa dengan cara yang diambil Pattiasina.

Dimana Tomagola dinonaktifkan dan menunjuk HS Anggota DPRD Provinsi Maluku dari Fraksi Demokrat selaku Plt. Akibat dari ketidak puasaan itu saat jum pa pers mau diadakan beberapa pihak HS tidak menerimanya . Hingga sempat bersitegang namun kejadian tersebut tidak berlangsung lama dan dapat teratasi. Setelah kejadian di Cafe Saraba Masohi tiba-tiba kelompok simpatisan HS dipimpin oleh HS datangisekretariat DPC Demokrat Malteng untuk melakukan penyerangan yang berlokasi di Jl. Abdullah Suolissa Kelurahan Lesane dalam.

Dimana dari situ maka tersebarlah video yang berdurasi 0:28 detik simpatisan HS mengeluarkan kata-kata dan membawa batu untuk menyerang. Saat itu Tomagola sementara berada di Sekretariat DPC Demokrat Maluku Tengah.Tentu ini merupakan cerminan buruk sebab cara-cara kekerasan dihalalkan atas nama demokrasi. Sebelumnya ketika berhadapan dengan DPD Partai Demokrat saat menerima surat keputusan DPP, Tomagola mengatakan tidak akan membuat gerakan tambahan dan itupun benar adanya. Dikalan HS menyerang, Tomagola tidak melakukan tindakan kekerasan sama sekali.

Pasca dinonaktifkan dari Ketua Demokrat Maluku Tengah, Tomagola akan mengajukan permohonan pembelaan diri kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau di yang di sapa AHY. Kata Tomagola dalam Konferensi Pers di Sekretariat DPC Partai Demokrat. Hal itu dilakukan lantaran ia bersama seluruh Fungsionaris DPC Demokrat Maluku Tengah melihat ada upaya kotor yang sengaja dilakukan Ketua DPD, Roy Pattiasina untuk menjatuhkan dirinya dari ketua DPC Partai Demokrat Maluku Tengah.

Ditegaskan, pemecatan tidak melalui mekanisme pelaksanaan organisasi partai hingga terbitnya surat keputusan partai itu.
“Bagi kami tidak ada masalah, diganti, siap resiko, sebagai kader yang loyal terhadap partai. Tapi saya kuatir imbasnya kepercayaan rakyat kepada Demokrat di Maluku, khususnya di Maluku Tengah akan jatuh karena saling baku inja (menginjak),” jelas Tomagola.(MB-01)