Wali Kota Stop Kekerasan &Siapkan Rumah Aman

Ambon,MalukuBersatu.Com,-Wali Kota Bodewin Wattimena dan Wakil Wali kota Ely Toisuta hadiri acara yang digelar oleh aktivis perempuan. Dalam rangka stop kekerasan kepada perempuan dan anak yang berlangsung di Jembatan Merah Putih (JMP) pada Selasa (25/11/25). Keduanya ikut sampai selesai acara dan diakhir itu sama-sama berkesempatan menandatangani kesepakatan akhiri kekerasan kepada kaum hawa.

"Dikesempatan itu orang pertama di pemerintah kota Ambon itu menyatakan, mari kita buka hati dan pikiran bersama. Untuk mendukung para aktivis yang bekerja keras melindungi perempuan dan anak dari tindakan kekerasan. Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mendukung upaya tersebut melalui kebijakan, sumber daya, maupun perlindungan bagi para aktivis sendiri", ungkapnya.

Melihat semua yang dialami kaum wanita dan anak, Wattimena sebut tahun depan Pemerintah Kota Ambon siap menyewa rumah untuk dijadikan rumah aman. Yang ditujukan bagi para korban kekerasan perempuan dan anak. "Langkah awal kami akan sewa rumah sebab ini sangat penting dalam mendukung upaya rehabilitasi dan pendampingan korban. Semoga upaya ini dapat bantu aktivis tangani korban dapatkan perlindungan dan dukungan yang mereka butuhkan.

Disadarisungguh kekerasan itu tidak benar dan tidak boleh terjadi dan sebagai wujud komitmen Pemerintah Kota Ambon untuk melindungi korban kekerasan, termasuk korban sosial lainnya. Kami sediakan rumah aman, semoga upaya ini dapat memberikan manfaat dan perlindungan yang dibutuhkan oleh para korban. Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, menyatakan bahwa ke depan, jika anggaran memungkinkan, Pemerintah Kota Ambon akan membeli tanah dan membangun rumah aman yang lebih layak dan representatif.

Agar korban kekerasan terlindungi ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan perlindungan dan dukungan bagi korban. "Mari kita dukung para aktivis yang bekerja keras melindungi perempuan dan anak dari kekerasan. Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mendukung upaya ini, baik melalui kebijakan, sumber daya, maupun perlindungan bagi para aktivis", tutupnya akhiri wawancara dengan wartawan.

Sementara itu Asisten III Sartono Pining juga sampaikan gal yang sama bantu aktivis untuk ruangan dan dikesempatan itu dirinya serahkan kepada Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Ansk Husen Mandati. Untuk berkoordinasi dengan dinas Sosial sehingga para aktivis peroleh tempat yang kaya g dalam bekerja tangani persoalan perempuan dan anak yang mengalami tindakan kekerasan.(MB-01)